Pertama, pada tahun keenam Hijriah, beliau bersama para sahabat merencanakan untuk melakukan umrah setelah perjanjian Hudaibiyah. Namun, mereka dihalangi oleh pihak Quraisy, sehingga umrah dilakukan pada tahun berikutnya.
Kedua, meskipun disebut sebagai perjanjian Hudaibiyah, umrah pada tahun keenam Hijriah tidak terlaksana. Perjanjian tersebut tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam. Selanjutnya, pada tahun ketujuh Hijriah, setelah perjanjian Hudaibiyah, Nabi Muhammad SAW melakukan umrah sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Terakhir, pada tahun kesepuluh Hijriah, beliau melaksanakan umrah terakhir dalam perjalanan menuju Mekah untuk melakukan ibadah haji. Keempat umrah ini menjadi bagian dari praktik ibadah Nabi Muhammad SAW yang memberikan contoh kepada umat Islam tentang pentingnya melaksanakan umrah sebagai salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.